Rabu, 14 Maret 2012

faktor yang mempengaruhi kontras, detail, distorsi pada gambar radiografi



Distorsi
Distorsi bentuk adalah perubahan ukuran dan bentuk gambaran dari obyek asli yang terjadi karena obyek mengalami pembesaran yang tidak sama untuk setiap bagiannya dan tidak sejajarnya obyek dengan film. Distorsi bentuk dibagi menjadi 2 yaitu :
Elongation; bentuk lebih panjang dari yang sebenarnya terjadi karena tube dan film tidak tegak lurus.
Foreshortening; obyek pada radiograf terlihat lebih pendek terjadi karena letak obyek dengan film tidak sejajar.

Distorsi dipengaruhi oleh :
Ketebalan Obyek (Object tickness); Pada obyek yang tebal OID untuk setiap bagian tidak sama menyebabkan magnifikasi setiap bagian obyek tidak sama. Obyek yang tebal lebih banyak mengalami distorsi dibandingkan obyek yang tipis. Obyek dengan diameter yang sama tetapi memiliki ketebalan yang berbeda akan menghasilkan image yang berbeda.
Posisi obyek terhadap pertengahan sinar  (Object position); Obyek sejajar film, gambaran yang diperbesar akan berbentuk sama dengan obyek pada film (berlaku untuk pertengahan sinar / oblik).
Ukuran dan bentuk bayangan dari  bola yang sama besar yang sejajar dengan  film tergantung letak lateralnya. Bentuknya akan sama dengan aslinya apabila pertengahan obyek (CP) ada pada pertengahan sinar dan detail gambarnya akan semakin baik.
Bentuk Obyek (Object shape); distorsi akan semakin terlihat jelas pada obyek-obyek yang memiliki bentuk tidak beraturan.

Kontras
Faktor yang mempengaruhi kontras radiografi:
Tegangan tabung
Perbedaan koefisien atenuasi linear gambar, dipengaruhi oleh kerapatan jenis dan nomor atom objek.
Radiasi hambur akan menurunkan nilai kontras
Penggunaan grid akan meningkatkan kontras radiografi dengan menyerap radiasi hambur.
Processing film : agitasi yang terlalu lama menyebabkan gambaran hitam meningkat (kontras menurun), cairan processing yang lemah menyebabkan kontras menurun

Detail
Obyek di dalam tubuh terdiri dari berbagai macam ukuran.Semakin kecil ukuran obyek maka semakin detil gambar anatomi yang harus didapatkan.
Sebagai contoh, bila ukuran obyek besar maka detil yang dihasilkan dapat diamati (tidak mengalami kekaburan), begitu pula bila ukuran obyek diperkecil, maka detil yang dihasilkan juga dapat diamati (tidak mengalami kekaburan). Jadi ketika tidak terjadi kekaburan maka baik obyek yang besar maupun yang kecil dapat kita amati. Sekarang bagaimana kalau obyek tersebut kita kaburkan?
Kekaburan mempunyai batas untuk mampu dilihat pada bayangan yang kecil. Sehingga kekaburan itu mengakibatkan keterbatasan penglihatan detil gambar. Ada tiga pengaruh dari kekaburan, yaitu:
  • Kekaburan mengakibatkan penurunan kemampuan untuk memperlihatkan detil anatomi obyek. Padahal hal tersebut sangat penting dalam penggambaran citra medik.
  • Kekaburan menurunkan nilai ketajaman (sharpness) struktur dan obyek citra medik. Sehingga ketidaktajaman (unsharpness) sering digunakan sebagai pengganti istilah kekaburan (blurring).
Kekaburan menurunkan karakteristik citra medik yang disebut resolusi bagian (spatial resolution). Resolusi adalah pengaruh dari kekaburan yang dapat diukur dengan mudah dan digunakan untuk mengevaluasi dan menentukan karakteristik kekaburan dari system dan komponen citra medik. Resolusi digambarkan sebagai banyaknya jumlah pasang garis (LP) yang tampak dalam setiap satuan mm. Menaikkan nilai LP/mm biasanya berhubungan dengan menaikkan detil citra medik. Oleh sebab itu resolusi bagian yang tinggi (baik) menandakan kenampakan (visibility) detil anatomi yang akurat. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar